Senin, 27 Mei 2013

3 Cara Gunakan LinkedIn untuk Tumbuhkan UMKM Hits : 68 PDF Cetak E-mail
Senin, 27 Mei 2013 09:13
linkedin

Harus diakui para entrepreneur sudah banyak berkutat dengan jejaring sosial saat ini. Sejumlah UMKM sudah terjun ke Facebook, Twitter, Instagram, dan lain sebagainya. Bahkan sebagian sudah menuai sukses.

Sayangnya di antara sekian banyak layanan social media, belum banyak pelaku bisnis yang melirik jejaring sosial profesional yang lebih 'serius'. Para entrepreneur bahkan yang berusia muda sekalipun cenderung belum menganggap penting LinkedIn, sebagaimana Facebook dan Twitter.

Berikut ialah rangkuman fitur-fitur LinkedIn dan cara yang dapat digunakan entrepreneur untuk memanfaatkan semuanya secara maksimal. Selamat menyimak!

1. Bangun kredibilitas instan
Fitur "endorsements" dalam LinkedIn memberikan ruang virtual berupa forum maya bagi para pengguna untuk mempromosikan dan menyarankan pada kolega, memuji prestasi pihak lain dan meminta masukan. Meski ruang diskusi ini mempromosikan referral dan mewajibkan pembuktian untuk kaum profesional umum, ia dapat menjadi alat berjejaring yang efektif sekali bagi entrepreneur muda. Saat rekomendasi diunggah, pemilik UMKM bisa dianggap lebih relevan. Status yang lebih baik. Ini akan memungkinkan naiknya kredibilitas entrepreneur dan perusahaan barunya.

2. Mengawasi pesaing dan menyebarkan prestasi bisnis Anda
Lain dari laman Facebook atau Twitter, company page di LinkedIn bisa memuat banyak informasi tentang langkah terbaru pesaing dan tren terkini dalam industri Anda. Tak lupa, Anda juga bisa gunakan laman ini sebagai sarana memamerkan pencapaian perusahaan.

3. Dapatkan kontak baru dan pembeli potensial
Fitur "who's viewed your profile" yang ada di sisi kanan bawah halaman beranda memungkinkan Anda melacak pengguna yang baru-baru ini membaca profil Anda. Pengguna premium bisa mengetahui dengan lebih detil namun pengguna non-premium hanya bisa melihat sebagian saja. Setelah mengetahui siapa saja yang membaca, langkah selanjutnya Anda bisa mengelompokkan tiap pengguna berdasarkan konsumen potensial, karyawan potensial, pesaing atau rekanan potensial. (*Akhlis)